Selasa, 21 Agustus 2012

Bintang-Bintang di Langit



bintangNabi SAW bersabda:”Bintang adalah pengaman langit…”
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam  shahihnya (Kitab Fadha’il Ash-Shahabah), dengan redaksi sebagai berikut.
Kami mendapat hadis dari Abu Bakar bin Abu Syaibah, Ishaq bin Ibrahim, dan Abdullah bin Umar bin Aban; semuanya dari Husain. Abu Bakar mengatakan: Kami mendapat hadis dari Husain bin Ali Al-Ja’fi, dari Mujammi’ bin Yahya, dari Sa’id bin Abu Burdah, dari Abu Burdah, dari bapaknya, ia mengatakan: Kami shalat Magrib bersama Rasullullah SAW, kemudian kami katakan: “Seandainya kita duduk-duduk dan menunggu sampai kita shalat Isya bersama beliau lagi.” (Si perawi mengatakan) Kamipun duduk-duduk (menunggu Isya). Nabi SAW lantas keluar menemui kami dan berkata: Kalian masih di sini?
Kami jawab, “Wahai Rasulullah, kami shalat Magrib bersamamu.” Kemudian kami katakan, “Kami tetap duduk-duduk (di mesjid) agar kami bisa shalat Isya bersama anda.”
Beliau menukas: Bagus kalian! atau Benar kalian!
Perawi menambahkan: Nabi SAW kemudian menengadahkan kepala ke langit dan beliau memang sering menengadahkan kepala ke langit. Beliau lantas bersabda:
“Bintang-bintang adalah pengaman bagi langit; jika bintang mati, maka datanglah pada langit sesuatu yang mengancamnya. Dan aku adalah pengaman bagi sahabatku; jika aku mati, maka datanglah kepada para sahabat sesuatu yang mengancam mereka. Sahabatku adalah pengaman umatku; jika mereka mati, maka datanglah kepada umatku sesuatu yang mengancam mereka.”
Ulasan Hadis
Kita bahas satu larik saja dari hadis ini, yaitu sabda Nabi SAW: Bintang-bintang adalah pengaman bagi langit; jika bintang mati, maka datanglah pada langit sesuatu yang mengancamnya. 
Maksud dari kematian bintang adalah meredup dan memudarnya sinar bintang. Sedang maksud dari “sesuatu yang mengancam langit” adalah tersingkap, terpecah, terbelah, terbuka, dan perubahan langit menjadi sesuatu yang tidak terurus, ditelantarkan, dan dipenuhi asap dan kabut.
Bintang merupakan benda langit yang tersebar di langit dunia. Bintang berbentuk bulat atau semi builat, berbentuk gas, menyala-nyala, bersinar dengan sendirinya, dan terikat dengan benda langit lainnya melalui daya gravitasi meskipun berbentuk gas. Bintang adalah benda yang memiliki massa dan volume besar, dan bersuhu panas tinggi. Bintang menebarkan sinar yang dilihat dan sinar yang tidak dilihat akibat pengaruh gelombang cahaya.
Dalam siklus kehidupannya, bintang melewati beberapa fase dari lahir, lalu muda, kemudian tua, sebelum ia meledak, atau meredup sedikit demi sedikit kemudian padam (lenyap), atau meledak sebelum atau sesudah itu, untuk kemudian kembali ke dalam kabut langit dan memasuki siklus kelahiran bintang baru.
Bintang menghabiskan 90% usianya dalam rentang fase bintang biasa yang mirip dengan matahari, sebelum kemudian meledak, atau meredup dan lenyap (padam). Dua fase terakhir (meredup dan lenyap) sebenarnya juga berakhir dengan ledakan.
Bintang merupakan oven raksasa penampung atom semsta yang memproses serangkaian reaksi nuklir, yang disebut dengan proses fusi nuklir yang menghasilkan segala unsur yang dibutuhkan oleh bumi dan langit dunia.
Di samping daya gravitasi yang mengikat bintang-bintang langit dunia satu sama lain secara kuat, di sana terdapat sejumlah daya lainyang mengikat suatu materi yang ada di dalam bumi, juga yang ada di dalam setiap benda angkasa, dan di lembaran langit dunia ( hingga tidak terjatuh dan berbenturan antara satu sama lain). Di antara daya pengikat yang kita kenal adalah daya nuklir kuat, daya nuklir lemah, dan daya listrik/magnetik (elektromagnetik). Daya-daya inilah yang mengikat dan mencengkram materi dan energi yang ada di dalam bagian semesta yang dapat diketahui.
Mengingat begitu besarnya massa bintang-bintang, maka dengan daya tariknya merekapun menguasai seluruh planet, planetoid, satelit, komet, dan segala bentuk materi yang berada dalam orbit bintang-bintang tersebut. Bintang-bintang sendiri saling mengikat satu sama lain dengan daya gravitasi dan terhimpun dalam satu unit-unit kosmik yang lebih besar dan terkait satu sama lain juga dengan  daya gravitasi. Sehingga, jika ikatan-ikatan daya ini sampai terlepas, maka bintang-bintang akan berjatuhan, dan berjatuhan pula alam semesta dengan berjatuhannya bintang-bintang tersebut.
Di sini dapat dilihat dengan jelas keindahan unkapan Nabi SAW: Bintang adalah pengaman langit, jika bintang mati maka datanglah pada langit sesuatu yang mengancam mereka. 
Fakta-fakta kosmologis ini baru diketahui manusia pada abad 20, padahal Nabi SAW telah mengisyaratkannya 1400 tahun yang lalu dengan sebegitu akurat dan ilmiah ini, di zaman ketika penduduk bumi masih tenggelam dalam samudera kebodohan, kegelapan, khurafat, dan mitos. Ini benar-benar merupakan mukjizat. Dan kita tidak mungkin dapat menemukan tafsir lain atas hal ini kecuali keterkaitan Nabi SAW dengan Sang Pencipta langit dan bumi melalui wahyu.

Semoga artikel Bintang-Bintang di Langit bermanfaat bagi Anda.

Posting Komentar

sejarah kebudayan islam - All Right Reserved.Powered By Blogger
Theme Designed Kumpulan artikel Menarik